LAN tradisional menghubungkan PC ke
komputer lainnya yang juga menghubungkan ke file server, printer, dan perangkat
jaringan lainnya dengan menggunakan kabel atau fiber optik sebagai media
transmisi.
Wireless LAN memungkinkan
workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan
propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN
kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari
jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk
lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan
gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan Universitas. Dasar dari
blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh
Komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi
signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter
fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA
dapat bergerak dengan bebas di dalam areal sell.
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan
komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin
(AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan.
Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses
komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam
hal ini AP berfungsi sebagai relay. AP juga dapat berfungsi sebagai brigde
yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan
cell wireless lainnya.
ROAMING
Jika ada beberapa area dalam sebuah
ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah
melakukan overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan
koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area Cakupan
yang Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting Wireless
LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar
overlapping sells.
Roaming memungkinkan para pengguna
mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping
cells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu
cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access
Poin. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami overlap
maka station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan
koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang
terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama
perpindahan, AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk
mengkoordinasikan proses.
Load Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan
traffik yang padat membutuhkanmulti struktur sel. Pada Multi Struktur
Sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah arael
cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang
berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri
dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan
AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan
karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga dikenal
dengan Load Sharing.
Dynamic Rate Switching
Rate data pada masing-masing station
secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas signal yang diperoleh.
Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate data dan
mengurangi re transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile
dimana kualitas signal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi
outdoor dimana kualitas signal stabil.
Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA
(Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance),
sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa
milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika
media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba
lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di
implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan
software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan
data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access
Poin mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data.
Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan
diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan
ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan
transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.
Referensi: Jaringan Komputer dan Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
Pengarang: Budhi Irawan dan Janner
Simarmata